Telkomsel Jamin Lelang Frekuensi 21GHz

Jakarta – Telkomsel mengumumkan akan mengikuti lelang bandwidth 2.1GHz untuk mengoperasikan jaringan seluler selulernya. Sebagai referensi, Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) telah mengumumkan dimulainya lelang

admin

[addtoany]

Jakarta – Telkomsel mengumumkan akan mengikuti lelang bandwidth 2.1GHz untuk mengoperasikan jaringan seluler selulernya. Sebagai referensi, Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) telah mengumumkan dimulainya lelang untuk frekuensi 2.1GHz.

Menurut Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communication Telkomsel, Telkomsel akan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam mengikuti seluruh aturan dan langkah proses yang ditetapkan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika.

“Ikut serta dalam kegiatan screening tersebut merupakan komitmen Telkomsel untuk mendorong pengembangan layanan komunikasi digital yang membutuhkan konektivitas ke jaringan teknologi broadband canggih serta tersedianya alokasi sumber daya frekuensi yang memadai dengan pesatnya peningkatan adopsi layanan digital. ” Sacchi demikian dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (29/8/2022).

Selain itu, kata Sacchi, ini juga merupakan bukti bahwa konektivitas broadband Telkomsel yang konsisten, memastikan kualitas pengalaman pengalaman digital masyarakat, tercapai sesuai standar cakupan yang adil. Komunitas di era transformasi digital.

Telkomsel memenangkan lelang untuk frekuensi 2.3GHz yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun lalu, dan Telkomsel memenangkan tender untuk dua blok 2.3GHz band A dan B dengan harga penawaran Rp176,9 juta rupee (176,9 miliar) per blok.

Sebagai referensi, Kementerian Informasi dan Komunikasi (Komunikasi Informasi dan Komunikasi) mengumumkan telah memperluas jangkauan opsi bagi pengguna pita frekuensi radio 2.1GHz untuk tujuan pengaturan jaringan bergerak seluler. Hal itu disampaikan ketua tim seleksi Denny Setiawan dalam siaran pers yang dilakukan Senin (29/8/2022).

Pemilihan ini sesuai dengan Keputusan 343 Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2022 tentang Pemilihan Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.1GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan Komunikasi Bergerak Seluler Tahun 2022.

Menurut Denny, pilihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan jaringan bergerak seluler dengan meningkatkan spektrum frekuensi radio.

Pilihan tersebut juga mendorong percepatan penggelaran infrastruktur jaringan bergerak seluler dalam upaya pencapaian program prioritas yang ada dan peningkatan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PNBP).

“Pilihan ini terbuka untuk semua operator jaringan seluler selama persyaratan dokumen seleksi terpenuhi,” kata Denny.

Denny juga mengatakan, target pemilihan pita frekuensi 2,1 GHz terdiri dari kombinasi pita frekuensi 5 MHz FDD (10 MHz) dari pita frekuensi 1975-1980 MHz dan cakupan nasional 2165-2170 MHz. area Pelayanan.

Ketentuan tambahan terkait pemilihan ini mengacu pada dokumen pemilihan bagi pengguna pita frekuensi radio 2,1 GHz untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler 2022.

“Dokumen seleksi menggambarkan Sekretariat Tim Seleksi Wisma Antara Lantai Dasar Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17, Jakarta Pusat,” pada Selasa, 30 Agustus 2022 10:00 – 14:00 WIB.

Mengenai persyaratan pengambilan dokumen, Denny mengatakan, calon peserta seleksi harus memberikan surat kuasa dan dokumen yang dapat diakses dalam proklamasi. Ia juga mengatakan bahwa keputusan tim seleksi bersifat final dan mengikat dan tidak dapat diganggu gugat berdasarkan aturan tersebut.

Sementara itu, Kementerian Informasi dan Komunikasi akan meluncurkan pita frekuensi 700 MHz (frekuensi rendah) dan memulai layanan 5G pada akhir 2022 atau awal 2023.

Informasi ini dipresentasikan pada Konferensi Manajemen Spektrum Asia Pasifik ke-8 di Bangkok, Thailand.

Menyusul komersialisasi 5G tahun lalu, pemerintah berharap dapat meluncurkan pita frekuensi rendah 700 MHz untuk menyediakan layanan 5G pada akhir 2022 atau awal 2023, kata Denny Setiawan, direktur Kementerian Sumber Daya Kementerian Komunikasi dan Informatika. .

“Saat ini pemerintah sedang dalam proses restrukturisasi dan re-deploy jaringan 5G di pita frekuensi menengah 3,5 GHz yang diharapkan bisa diluncurkan pada 2023,” kata Denny dalam keterangan yang diterima, Sabtu (11/6) Liputan6.com. . ). / 2022).

Sedangkan menurut Denny, penggunaan pita frekuensi 6GHz dan 4,9GHz untuk 5G baru akan diputuskan setelah WRC-23.

Secara terpisah, CTO Huawei Indonesia Alex Xing mengatakan bahwa kebutuhan utama konektivitas adalah spektrum, yang menurutnya merupakan sumber daya yang langka dan penting.

Spektrum IMT yang diselaraskan secara global, termasuk 700 MHz, 3,5 GHz, dan 6 GHz berlisensi, merupakan penentu utama inovasi dalam perjalanan transformasi dan inklusi digital di masa depan.

“Saat ini ada lebih dari 370 juta koneksi seluler di Indonesia, dan penetrasi smartphone melebihi 90%. Peningkatan koneksi seluler broadband mempengaruhi persyaratan yang diterapkan pada spektrum,” kata Cheng.

Didukung oleh kebijakan spektrum Indonesia yang menguntungkan, tambahnya, mendukung operator dengan inovasi termasuk MIMO skala besar, berbagi spektrum dinamis CloudAIR dan RuralStar.

Sebagai referensi, spektrum adalah sumber daya penting untuk pengembangan industri komunikasi seluler dan komponen penting dari jaringan 5G dan 5G yang canggih.

Untuk itu perlu adanya rencana yang konsisten dan jelas dalam penyusunan roadmap dan standar spektrum.

Sementara itu, pembicara dari regulator Kamboja mengatakan bahwa pengembangan layanan 5G merupakan salah satu faktor kunci untuk mewujudkan Kamboja digital.

Selain 3,5 GHz, Kamboja sedang meneliti sektor komunikasi nirkabel untuk mempertimbangkan frekuensi 6 GHz untuk IMT.

Oleh karena itu, regulator di negara-negara ini menyarankan negara-negara Asia-Pasifik untuk mengalokasikan pita 6 GHz atas ke IMT sebelum WRC-23 untuk mencapai harmonisasi spektrum dan ekosistem.

Sementara itu, NBTC dari Thailand mengumumkan bahwa mereka telah mengkomersialkan layanan 5G di pita 2.6GHz dan 700MHz. Thailand juga melakukan eksperimen pita 3,5GHz/28GHz dan penelitian pita 6GHz berdasarkan WRC-23.

Baca Juga:

Tags

Related Post