TEMU.co.id sambungkan karyawan low kemampuan dengan perusahaan / TEMU

Portal penelusuran kerja (job listing) menjadi satu diantara inovasi memikat buat memperantai keperluan warga akan tugas dan korporasi sebagai penyuplai lapangan pekerjaan. Telah tidak sedikit

admin

[addtoany]

TEMU.co.id sambungkan karyawan low kemampuan dengan perusahaan / TEMU

Portal penelusuran kerja (job listing) menjadi satu diantara inovasi memikat buat memperantai keperluan warga akan tugas dan korporasi sebagai penyuplai lapangan pekerjaan. Telah tidak sedikit sekarang ini portal pencari pekerjaan, tetapi umumnya memusatkan untuk karyawan dengan pengajaran tinggi (minimum alumnus kuliah). Dalam pada itu tingkat teresapnya karyawan dengan pengajaran di bawah standard itu makin kecil. Dengan background itu service TEMU didatangkan.

Temu.co.id sebagai startup pengembang portal job listing dalam situs dan program yang mengutamakan untuk menjala tenaga kerja low kemampuan, mengarah alumnus SD – SMA/K. Beberapa peluang kerja yang dijajakan layaknya pengemudi, penjaga toko, kasir, SPG, OB, dan yang lain. Beberapa tenaga kerja diteruskan ke beragam perusahaan dan kantor BUMN. Dengan visi sosial untuk memutuskan transisi kemiskinan yang berada di daerah kota di Indonesia, TEMU ingin memberi jalan keluar atas persoalan komunikasi dan akses ke beragam info peluang kerja.

Berdiri sebagai perusahaan dengan visi sosial semenjak 2015, TEMU memiliki komitmen tidak untuk ambil keuntungan apa saja dari faksi pencari pekerjaan. TEMU yang sebagai pasar tenaga kerja (job marketplace) memberi feature service gratis pada pihak perusahaan yang ingin memasangkan lowongan kerja lewat TEMU.

“Walau berdiri sebagai perusahaan dengan visi sosial, TEMU masih tetap menarget untuk memperoleh keuntungan. Sekarang ini TEMU sudah mengeluarkan service berbayar untuk perusahaan yang mempunyai keperluan tenaga kerja dengan ketrampilan yang pas dengan cepat. Service itu namanya headhunting low kemampuan. Service headhunting sekarang ini cuma ada untuk perusahaan di wilayah Jadetabek.” lanjut Gustian.

TEMU dibangun oleh 2 orang founder, yaitu Maral Dipodiputro dan Gustian Mahardika. Gagasan awalnya pengembangannya waktu itu Maral ditugaskan untuk tergabung jadi team Pokja Papua yang dibuat Presiden. Dari program itu Maral pelajari benar mengenai bagaimana mendayagunakan warga, dan saksikan secara langsung beragam persoalan yang sebetulnya dapat dituntaskan secara tepat dengan pendekatan digital.

Berdasar data Tubuh Pusat Statistik (BPS) di tahun 2015, masih ada 7,empat juta pengangguran di Indonesia dengan 89% atau 6,enam juta jiwa salah satunya sebagai masyarakat yang putus sekolah sampai tingkat pengajaran paling tinggi yang dipunyai ialah SMA/K. Di lain sisi, statistik perkembangan tubuh usaha terus alami kenaikan sejumlah 10% tiap tahunnya yang pasti berpengaruh di keperluan tenaga kerja low-skill.

Ini selanjutnya divalidasi Maral dan Gustian dengan penelitian ke lapangan lebih dari delapan bulan buat menyaksikan kondisi riil dan cari persoalan khusus yang sejauh ini terjadi.

Dari hasil penelitian itu mengidentifikasikan jika persoalan intinya ialah ada ketimpangan info dan komunikasi di antara faksi pencari pekerjaan dan penyuplai kerja. Baik faksi perusahaan atau faksi pencari pekerjaan sejauh ini berasa ketidaktahuan dan tidak paham bagaimanakah cara untuk cari/sampaikan info lowongan kerja secara tepat.

“Job portal yang sejauh ini ada, lebih mengarah untuk kelompok pencari pekerjaan alumnus di atas SMA, yang pasti kurang pas untuk beberapa pencari pekerjaan low-skill atau perusahaan yang perlu karyawan low-skill. Penetratif pemakaian handphone dan internet yang tinggi dirasakan sebagai hal yang perlu digunakan agar bisa menuntaskan persoalan itu. Dari hal itu, TEMU membuat sebuah pasar tenaga kerja berbasiskan tehnologi dan info,” tutur Gustian.

Sambil meningkatkan pangkalan pemakai, sekarang ini TEMU tengah ikuti sebuah program akselerator Remake City Jakarta yang diselenggarakan oleh UnLtd bekerja bersama dengan KOICA. Gustian mengutarakan jika sekarang ini TEMU terbuka dan dalam tahapan penelusuran permodalan tambahan.

“TEMU mempunyai beberapa sasaran yang ingin diraih dalam kurun waktu setahun di depan yaitu tambahan feature di produk program TEMU KERJA dan web, peluasan daerah service headhunting di kota-kota besar di Indonesia, dan tingkatkan jumlah pencari pekerjaan yang terima faedah sampai 500.000 orang,” tandas Gustian.

Tags

Related Post